Tak hanya manusia yang hidup berkoloni. Rayap pun demikian. Semakin besar koloninya, daya rusak mereka semakin besar. Sebelum membesar, mari basmi koloninya.
Saat akan membangun rumah, kita bisa mulai melindungi rumah dengan membuat rancang bangun antirayap. Caranya dengan menggunakan kayu antirayap dari jenis kayu yang awet, seperti jati, maupun kayu jenis lain yang telah diberi perlakuan kimiawi. Selain itu, sebelum dipasang, kayu-kayu bahan bangunan juga harus disemprot terlebih dahulu dengan termitisida, cairan pembasmi rayap, yang tahan pencucian.
Perlakuan yang sama juga diberikan pada lubang galian fondasi, tanah urugan, dan bagian permukaan tanah yang akan dicor. Beberapa jenis rayap, seperti Macrotermes tinggal di tanah dan mulai menyerang bangunan dari fondasi. Langkah ini akan menjadi cara yang efektif mencegah serangan rayap sejak awal.
Usahakan juga untuk menghindari kontak bagian-bagian kayu dari bangunan dengan tanah. Memang jenis rayap seperti Macrotermes mampu menembus lantai dan tembok hingga beberapa centimeter. Tetapi dengan cara ini, serangan rayap bisa diperlambat dan dideteksi lebih awal lewat lubang yang mereka buat.
Semprot dan Umpan
Jika tanda-tanda serangan rayap mulai nampak, ada butir-butir halus berwarna putih dan bagian kayu bangunan yang keropos. Tindakan harus segera diambil. Jika tidak, serangga bersayap ini membuat kerusakan yang lebih parah.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk ini. Pertama dengan penyemprotan. Bagian bangunan yang menununjukkan gejala serangan rayap disemprot dengan termitisida. Cara ini akan membasmi rayap yang bersarang di kayu yang telah diserang tersebut, misalnya rayap Cryptotermes.
Akan tetapi penyemprotan itu hanya membasmi rayap yang berada di kayu saja. Yang bersarang di tanah tetap aman. Cara ini perlu dikombinasikan dengan injeksi termitisida ke dalam tanah di sepanjang fondasi bangunan.
Yang kedua dengan menggunakan pengumpan teknologi sentricon. Metode pengendalian ini lebih ramah lingkungan, karena langsung menyerang rayap dan koloninya. Pengumpan sentricon ini terdiri atas dua buah alat. Pertama sebuah pengumpan yang ditempatkan di dinding atau kusen yang menjadi jaur rayap. Sebuah lagi berupa detektor rayap yang ditanam di tanah.
Pada kedua alat tadi terdapat semacam tisu yang menjadi makanan rayap. Tisu ini mengandung heksaflumuron, enzim hormon yang menekan metabolisme pertumbuhan rayap, dan akhirnya membunuh rayap tersebut. Setelah alat dipasang, rayap akan datang, memakan dan mendistribusikan tisu ini keseluruh koloni. Pada akhirnya seluruh koloni rayap akan teracuni. Termasuk yang berada di dalam tanah. Dalam waktu 8 minggu koloni rayap akan mati.
Sumber: Rumah Sehat Bebas Hama
Perlakuan yang sama juga diberikan pada lubang galian fondasi, tanah urugan, dan bagian permukaan tanah yang akan dicor. Beberapa jenis rayap, seperti Macrotermes tinggal di tanah dan mulai menyerang bangunan dari fondasi. Langkah ini akan menjadi cara yang efektif mencegah serangan rayap sejak awal.
Usahakan juga untuk menghindari kontak bagian-bagian kayu dari bangunan dengan tanah. Memang jenis rayap seperti Macrotermes mampu menembus lantai dan tembok hingga beberapa centimeter. Tetapi dengan cara ini, serangan rayap bisa diperlambat dan dideteksi lebih awal lewat lubang yang mereka buat.
Semprot dan Umpan
Jika tanda-tanda serangan rayap mulai nampak, ada butir-butir halus berwarna putih dan bagian kayu bangunan yang keropos. Tindakan harus segera diambil. Jika tidak, serangga bersayap ini membuat kerusakan yang lebih parah.
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk ini. Pertama dengan penyemprotan. Bagian bangunan yang menununjukkan gejala serangan rayap disemprot dengan termitisida. Cara ini akan membasmi rayap yang bersarang di kayu yang telah diserang tersebut, misalnya rayap Cryptotermes.
Akan tetapi penyemprotan itu hanya membasmi rayap yang berada di kayu saja. Yang bersarang di tanah tetap aman. Cara ini perlu dikombinasikan dengan injeksi termitisida ke dalam tanah di sepanjang fondasi bangunan.
Yang kedua dengan menggunakan pengumpan teknologi sentricon. Metode pengendalian ini lebih ramah lingkungan, karena langsung menyerang rayap dan koloninya. Pengumpan sentricon ini terdiri atas dua buah alat. Pertama sebuah pengumpan yang ditempatkan di dinding atau kusen yang menjadi jaur rayap. Sebuah lagi berupa detektor rayap yang ditanam di tanah.
Pada kedua alat tadi terdapat semacam tisu yang menjadi makanan rayap. Tisu ini mengandung heksaflumuron, enzim hormon yang menekan metabolisme pertumbuhan rayap, dan akhirnya membunuh rayap tersebut. Setelah alat dipasang, rayap akan datang, memakan dan mendistribusikan tisu ini keseluruh koloni. Pada akhirnya seluruh koloni rayap akan teracuni. Termasuk yang berada di dalam tanah. Dalam waktu 8 minggu koloni rayap akan mati.
Sumber: Rumah Sehat Bebas Hama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar